Posted by DKT OTOMOTIF on Saturday, July 11, 2015
Tanpa suspensi, hidup kita tak akan sama. Kebanyakan orang akan enggan
menggunakan mobil. Mobil tanpa suspensi akan kehilangan kenyamanan,
keamanan, serta keasyikan.
Tak heran kalau suspensi digunakan oleh hampir semua kendaraan yang
berniat melaju di jalan darat dengan kecepatan agak tinggi. Bahkan becak
sekalipun memiliki suspensi meski dalam konstruksi yang paling simpel.
Selama 120 tahun lebih kelahiran mobil di dunia, suspensi pun
berkembang sangat pesat. Berikut ini sejumlah jenis suspensi yang ada di
pasaran. Tiap desain memiliki keunggulan serta kelemahan masing-masing.
MacPherson Strut
Namanya diambil dari sang penemu, Earle S. MacPherson. Uniknya, meski
didesain pada 1949 dan memakai sebagian teknologi 1920-an, nyatanya
konstruksi suspensi ini masih dipakai sebagian besar mobil yang ada di
jalan raya.
MacPherson strut menggunakan peredam kejut tegak yang juga berfungsi
sebagai titik pusat putaran setir. Ada beberapa alasan mengapa
konstruksi jenis ini tetap favorit hingga sekarang. Pertama adalah
harganya yang murah. Lantas alasan berikutnya, komponen yang dimiliki
juga simpel sehingga mudah diaplikasi ke mobil.
Namun ada beberapa kerugian suspensi ini. Konstruksinya tak
memungkinkan mobil terkena beban atau membelok tanpa mengubah sudut
kemiringan ban. Alhasil mustahil mendapatkan pijakan ban sempurna ke
jalan setiap saat. Kemudian getaran juga lebih terasa ke bodi.
Meski beberapa kelemahan itu terjadi, sejumlah merek mobil mewah masih tetap setia memakainya.
Double Wishbone
Konstruksi double-wishbone merupakan suspensi independen dengan 2
batang penahan di atas dan bawah. Dengan begitu, tak peduli seberapa
jauh suspensi bergerak, sudut kemiringan roda tetap konstan.
Honda termasuk salah satu pabrikan pertama yang mengusung suspensi
double wishbone di Indonesia pada 1980-an lewat produk Grand Civic.
Selain itu double wishbone juga banyak digunakan di arena balap formula.
Dengan suspensi ini memungkinkan perancang mobil memberikan performa
pengendalian optimal, karena bisa secara konstan memberi sudut roda
ideal di segala keadaan. Pengendalian juga terasa lebih natural.
Kekurangan suspensi ini ada pada konstruksinya yang rumit dan menyita
tempat. Lantas ketika kita melakukan spooring, prosesnya juga lebih
rumit dan lama.
|
|
Ketika udara menjadi suspensi, maka kenyamanan akan meningkat drastis |
Double wishbone memastikan sudut roda konstan |
Multi-Link
Ini adalah suspensi mekanikal yang cukup rumit dan biasanya menggunakan
3 lengan atau lebih. Sambungan konstruksi logam dari beragam lokasi dan
sudut diadopsi demi memanipulasi gaya yang terjadi.
Suspensi jenis ini memang mahal dan memusingkan. Bahkan untuk
menyetelnya saja dibutuhkan komputer yang mampu menampilkan citra 3
dimensi secara real time.
Tapi suspensi jenis ini dengan mudah membuat mobil memiliki bantingan
halus, sementara di lain sisi mendapatkan pengendalian superior. Tak
heran kalau kita sering menemui suspensi multi-link di mobil mewah
Eropa.
Pneumatis
Suspensi ini identik dengan Citroen, karena merekalah pabrikan mobil
besar yang mau mengadopsi dan mengembangkannya. Bila Anda masih ingat,
di era 1970-1990, semua Citroen di Indonesia memakai suspensi ini.
Alih-alih mekanikal murni, suspensi ini menggunakan tekanan gas untuk
meredam energi benturan dari jalan. Dikontrol oleh sejumlah katup,
kualitas bantingan dari suspensi pneumatis sangat fantastis. Bahkan
polisi tidur saja bisa tak terasa saat dilewati. Keuntungan lainnya,
suspensi ini bisa diatur ketinggiannya dari dalam kabin.
Namun masalah daya tahan dan mahalnya perbaikan jika rusak membuat suspensi ini tak begitu populer.
|
|
Mercedes-Benz S-Class memakai suspensi udara yang begitu nyaman |
Bantingan suspensi Citroen superior berkat sistem hidro-pneumatis |
Air Suspension
Secara cara kerja ia mirip dengan pneumatis, tapi dengan beragam
perbaikan di semua sektor. Termasuk daya tahan serta karakter
peredamannya. Tapi paling utama, suspensi udara modern ini sudah memakai
unit komputer untuk mengatur kinerjanya.
Saat ini air suspension bisa Anda temui di mobil ultra-mewah yang
mementingkan kenyamanan seperti Range Rover atau Mercedes-Benz S-Class.
Menaiki mobil bersuspensi udara bagaikan naik pesawat terbang, karena
hanya sedikit getaran jalan yang sampai ke kabin.
|
|
|
Dua lengan di double wishbone |
Suspensi multi-link rumit, namun nyaman dan lincah |
Karena simpel, MacPherson strut tetap sangat populer |