Posted by DKT OTOMOTIF on Monday, February 4, 2019
Cara Mendeteksi Kerusakan V-BELT Motor Matic – Dalam
hal ini sepeda motor matic atau biasa yang kita kenal dengan nama skuter
matic ini semakin hari semakin diminati oleh berbagai kalangan
masyarakat tanah air. Jenis motor yang mulai dikenalkan di awal abad ke
21 ini memang memiliki ciri khas tersendiri. Yang salah satunya motor
matic lebih simpel untuk dapat dikendarai tanpa harus ada proses oper
gigi, tinggal tancap gas untuk jalan, rem untuk berhenti. Hal itulah
yang akhirnya membuat untuk kaun hawa jatuh hati. Namun dengan seiring
perkembangan teknologi dan fitur motor matic yang semakin canggih, kini
kaum adam pun juga tidak malu-malu lagi untuk menjajal skuter matic.
Untuk hal ini namun terlepas dari
kemudahan-kemudahan serta keunikan motor matic, pasti timbul masalah
yang tidak ditemukan pada jenis motor lainnya. Yang salah satu masalah
yang sering dijumpai pengendara matic ialah komponen V-belt pada motor
matic yang putus secara tiba-tiba saat motor dikendarai tanpa sebab.
Bagi kalian yang pernah mengalami hal ini tentunya sangat mengganggu
kenyamanan berkendara. Namun jangan khawatir karena untuk kali ini kami
akan berbagi pengetahuan mengenai tips bagaimana untuk dapat merawat
V-belt motor matic dan bagaimana untuk dapat mendeteksi kerusakan V-belt
motor matic tersebut.
Fungsi V-belt Pada Motor Matic
Untuk
fungsi utama V-belt hampir sama seperti cara kerja rantai motor yakni
berfungsi sebagai penghubung tenaga putar yang didapat dari crankshaft
“mesin” menuju ke As roda belakang “roda”, bila komponen V-belt motor
matic dihilangkan artian V-belt motor matic mengalami kerusakan “putus,
retak, aus, dll” maka putaran dari mesin yang dilanjutkan ke bagian roda
belakang tidak akan tersalurkan dan maka kendaraan tidak bisa berjalan.
Cara Pencegahan V-belt Motor Sebelum Putus
Sebelum
V-belt putus pastinya akan diawali dengan keretakan pada komponen itu
sendiri. Penyebab V-belt putus awalnya karena sudah retak-retak tapi
bagi pemilik tidak mengetahuinya. Hal ini tidak akan bakal terjadi kalau
CVT sering dicek maupun dibersihkan secara rutin. Sebenarnya untuk efek
V-belt putus tidak hanya menyebabkan matic tidak dapat berjalan saja,
namun juga menyebabkan roller peyang dan mengakibatkan rumah roller
rusak jika dibiarkan lama-lama. Jika itu sudah terjadi, pembengkakan
biaya perawatan akan kalian alami. Otomatis bila tidak mau mengganti
V-belt yang retak justru akan merugikan pemilik motor kedepannya karena
diharuskan untuk membeli V-belt, roller dan rumah roller baru.
Sebenarnya
ada langkah bijak guna dapat mencegah sebelum V-belt putus, alangkah
baiknya kalian diharuskan untuk mengganti V-belt sesuai dengan anjuran
di buku panduan servis. Yang biasanya V-belt dianjurkan untuk diganti
setiap menempuh perjalanan sekitar 24.000 km sampai 25.000 km tergantung
dari merk dan tipe motor matic. Namun bila sebelum mencapai jarak
tersebut, kadang kondisinya sudah ada yang retak-retak karena faktor
pemakaian. Ciri-ciri V-belt putus dapat dilihat secara fisik, dimana
perlu membuka dan mengecek bagian V-belt secara langsung. Nah berikut
ini ciri fisik atau tanda-tanda V-belt harus diganti:
- Perhatikan lekukan berbentuk huruf V
pada bagian yang bergerigi, tekan dan perhatikan setiap bagian, jika
terlihat adanya retakan itu berarti V-belt kalian harus segera diganti.
- Perhatikan
juga cekungan tersebut dan bagian V-belt dari sisi samping, bila
terlihat sudut dari bagian yang bergerigi terlihat sangat tajam itu
berarti V-belt sudah mengalami aus dan biasanya bila terjadi aus seperti
ini akan dapat menimbulkan sedikit suara berisik dari rumah CVT-nya.
V-belt
yang cepat aus disebabkan karena V-belt bekerja melebihi beban,
misalnya kendaraan matic menggunakan ban yang lebih besar atau tidak
standar. Cara merawat V-belt motor matic sangat mudah, rajin melakukan
perawatan V-belt motor matic dan selalu memeriksa dan memastikan box CVT
selalu tertutup rapat. Selain itu melakukan pemeriksaan berkala pada
dealer motor resmi untuk dapat menghindari terjadinya putus V-belt saat
kendaraan di gunakan.
Nah bagi kalian
yang mengalami V-belt putus di tengah jalan, sebaiknya tidak
terus-terusan untuk mengendarai maticnya. Hal ini akan membuat roller
menjadi peyang atau malah akan dapat rontok akibat mengantam rumah
roller cukup keras. Karena bila dipaksakan dikendarai, bebannya akan
berkurang akibat pemutar V-belt-nya sudah tidaka ada lagi. Dan untuk
sementara untuk mengganti set roller baru, kalian paling tidak harus
merogoh kocek lebih dalam lagi. Hal itu tidak akan sebanding bila kalian
rutin merawat serta mengganti V-belt, karena untuk harga V-belt motor
matic sangat terjangkau.
Bila matic
yang V-beltnya akan putus dan tetap dikendarai dengan kecepatan tinggi
dalam waktu lama, bisa jadi akibat yang lebih parah terjadi. Rumah
roller bisa menjadi rusak akibat hantaman roller rusak yang cukup keras.
Akibatnya biaya tambahan akan keluar lagi untuk membeli rumah roller
yang baru. Agar hal diatas tidak terjadi pada kalian, sebaiknya dengan
melakukan tindakan pencegahan dan pendeteksiaan dini dengan cara servus
rutin CVT. Minimal dua kali tune-up “servis ringan”.