Bagi yang suka bepergian jauh dengan menggunakan sepeda motor, pastinya perlengkapan wajib yang harus dikenakan yakni helm. Helm motor atau motorcycle helmet
merupakan jenis helm yang dibuat khusus untuk melindungi kepala para
pengguna sepeda motor dari terpaan angin dan ancaman kecelakaan.
Menilik ke belakang, penggunaan helm modern pertama kali digunakan
oleh pihak militer sewaktu Perang Dunia ke-I. Saat itu, pengendara motor
militer wajib menggunakan helm sebagai pelindung kepala dari tebasan
peluru musuh.
Namun, setelah perang usai, produksi helm untuk kepentingan sipil
mulai terbuka dan berkembang, apalagi seiring diadakannya kejuaraan
motor GP, perkembangan teknologi helm pun berkembang pesat.
Saat ini, ada lima tipe dasar helm motor yang beredar di pasaran. Namun, pada dasarnya semua tipe terdiri dari tiga lapis:
- Lapisan luar (helmet shell), lapisan ini bersifat
keras, didesain untuk tahan pecah terhadap berbagai macam benturan.
Lapisan ini biasanya terbuat dari bahan polycarbonate.
- Lapisan dalam tebal (EPS shell), yaitu lapisan yang
berfungsi sebagai penyangga dan meredam berbagai macam getaran.
Biasanya terbuat dari bahan polystyrene (styrofoam).
- Lapisan dalam lunak (comfort shell), yaitu lapisan
yang langsung kontak dengan rambut kepala kita. Lapisan ini bersifat
lunak dan biasanya terbuat dari kain dan busa tipis.
Jelasnya bisa lihat gambar berikut ini:
Bagian helm, gambar motoisme.com
Nah, apa sajakah tipe helm motor yang ada dipasaran? Berikut ulasannya:
1. Full face
Helm Full Face, gambar tokopedia.com
Tipe full face merupakan helm motor yang melindungi kepala secara
sempurna, mulai dari bagian tempurung tengkorak belakang hingga bagian
dagu di depan.
Hanya bagian depan saja yang memiliki celah, berbentuk elips
memanjang, berguna untuk pengendara melihat keadaan jalan di depan dan
ruang untuk bernapas. Bagian depan ini terbuat dari plastik anti gores
dan tahan terhadap benturan.
Tingginya faktor keamanan yang disediakan tipe full face, karena
memang model ini dirancang untuk dipakai para pembalap profesional,
serta dipakai juga para pengendara yang suka ngebut dijalanan.
Walaupun begitu beberapa orang tidak menyukai tipe ini karena helm
ini membuat pemakainya cepat panas, kurangnya udara yang masuk dan
mengurangi indera pendengaran mereka.
2. Off-road/motorcross
Helm Off Road, gambar evanscycles.com
Model off-road merupakan pengembangan tipe full face yang dirancang
khusus untuk para pengendara motorcross. Bedanya, pada tipe off-road
bagian depan helm, tepatnya bagian yang melindungi dagu dan mulut
bentuknya agak panjang dibandingkan full face.
Bentuk yang panjang ini berguna bagi para pengendara memasukan kaca
mata khusus anti debu. Ruang ini membuat para pengendara lebih leluasa
untuk bernapas, karena olah raga off-road tergolong ekstrim dan penuh
tantangan.
Tipe off-road pun sekarang dapat dibuat dari model yang sekarang
banyak dipakai orang, open face, namun dengan menambah bagian dagu,
sehingga model ini dapat dibongkar pasang sesuai kebutuhan.
3. Modular/ flip-up
Modular-flip-up, gambar ebay.com
Jika kita menginginkan helm motor yang dapat dipakai ngebut dan
santai, maka pilihlah flip-up. Tipe ini merupakan model hybrid dari full
face dan open face, artinya satu helm dengan dua model, sehingga
disebut flip-up.
Saat berniat akan ngebut, kita dapat merubah helm ini menjadi full
face, dengan cara menurunkan bagian pelindung dagu yang letaknya diatas.
Model ini banyak digemari, karena multi fungsi.
Yang perlu diperhatikan dalam memilih helm motor tipe modular yakni
pilihlah helm dengan kualitas pengunci flip upnya paling bagus. Karena,
jika pengunci flip nya jelek, kemungkinan besar dapat menyebabkan
turunnya bagian pelindung dagu secara tiba-tiba, dan itu tentunya
berbahaya.
4. Open face/ ¾ helmet
Helm Open Face, gambar jpcycles.com
Model open face menutupi sekitar tiga per-empat bagian kepala, mulai
dari telinga, pipi hingga seluruh bagian belakang kepala. Hanya bagian
dagu saja yang tidak dilindungi, namun bentuk helm ini biasanya lebih
rendah kebawah daripada full face.
Bagian terpenting dari helm motor ini yakni bagian pelindung depan,
berupa glass/plastik pelindung yang dapat dinaik turunkan layaknya full
face, namun glass ini hanya untuk melindungi wajah dari terpaan angin
biasa, bukan didisain untuk menahan benturan keras.
Kelebihan helm ini tidak lain, suhu kepala pengendara motor lebih
dingin dibandingkan full face, karena aliran udara bebas masuk dari arah
depan (1/4 area helm). Namun, dari kelebihan ini juga, serangga, debu
dan barang asing lainnya mudah menyelinap masuk ke dalam helm. Makanya,
dianjurkan pengguna helm open face melengkapi nya dengan kaca mata motor
dan penutup wajah yang banyak dijual di pasaran.
5. Half helmet
Half helmet, gambar jpcycles.com
Tipe helm motor selanjutnya lebih ditujukan untuk style bukan ke
fungsi. Half helmet hanya melindungi bagian atas kepala saja, dan
populer pada tahun 1960an di Inggris, saat para penyanyi rock mengenakan
helm ini sebagai aksesoris.
Di AS sendiri, helm ini disebut sebagai “Pudding Basin” dan di
Inggris dikenal dengan nama helm TT. Di Amerika, helm ini merupaka
pelengkap para riders motor gede, seperti Harley Davidson.
Untuk kenyamanan, half helmet modern dilengkapi kacamata anti angin.
Beberapa merek ternama yang memproduksi helm ini diantaranya Everoak,
Chas Owens, dan Davida.
Walaupun bentuk helm motor yang beredar di pasaran ratusan,
hakikatnya mengikuti kelima model di atas. Alangkah baiknya, helm motor
yang kita punya selalu diupdate/diganti dua atau lima tahun sekali,
karena setiap lapisan helm bisa saja mengelupas karena panas matahari.
Bagi para pembaca yang akan berencana untuk mengganti helm motornya, tidak ada salahnya, memperhatikan kelima hal berikut:
1. Seberapa sering kita berkendara dan sejauh mana jarak yang akan ditempuh.
Bagi yang suka berkendara setiap hari dengan kecepatan penuh, memilih
helm dengan bentuk aerodinamis, kuat dan mampu melindungi mata dari
hembusan angin, sangat dianjurkan. Helm ini biasanya berjenis full face
atau modular.
2. Helm motor yang akan dibeli hendaknya berlisensi SNI
Desain helm SNI, gambar rodex1313.wordpress.com
Nah ini dia pertanyaan yang sering muncul, apakah helm yang akan kita
beli berlisensi atau tidak? Saat ini banyak penjual helm di samping
jalan, dimana harganya relatif murah (bahkan harganaya ada yang 50 ribu
ke bawah). Jelas helm seperti ini kekuatannya patut untuk
dipertanyaakan.
Selain SNI, di luar negeri juga menerapkan standar helm, seperti DOT
(Amerika Serikat), ECE (Eropa), SHARP (Inggris) dan AUS (Australia).
3. Seberapa nyaman saat digunakan.
Jika saat kita membeli helm, saat dicoba terasa menjepit di kedua
kuping atau terasa longgar pada bagian pipi, maka helm tersebut tidak
cocok untuk anda. Kita harus membeli helm motor yang benar-benar pas
untuk kepala, karena kita akan memakainya dalam waktu yang relatif lama.
4. Terbuat dari bahan berkualitaskah?
Helm motor yang terbuat dari bahan berkualitas pastinya sebanding
dengan harga dan dimana kita membeli helm tersebut. Jika kita menemukan
helm dengan merek terkenal di pinggir jalan dengan harga murah, kita
patut curiga barang tersebut asli atau palsu.
5. Membeli helm sesuai kebutuhan dan isi dompet.
Walaupun harga sebanding dengan kualitas, beberapa merek terkenal pun
mengeluarkan seri yang dapat dijangkau tanpa menghabiskan isi dompet.
Helm dengan merek terkenal, mulai dari harga 200 ribu sampai 400 ribu
pun, saat ini mudah dijumpai di pasaran.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Helm
https://en.wikipedia.org/wiki/Motorcycle_helmet