Blog Otomotif - Banjir memang kerap jadi masalah serius bagi para pengemudi mobil, namun jika Anda tahu bagaimana trik jitu mengendarai mobil di kala banjir,
beberapa kesulitan dapat sedikit teratasi. Memang mengendarai mobil di
jalanan yang penuh genangan air bukanlah suatu hal yang bijak dan sangat
tidak dianjurkan. Namun ada kalanya situasi yang serba tidak
menguntungkan memang menuntut para pengemudi mobil mau tak mau harus
menjalankan mobilnya di jalanan yang tengah digenangi banjir.
Khusus bagi pengemudi yang memiliki mobil dengan ground clearance
tinggi, aktivitas membelah banjir mungkin tidak akan menjadi sebuah
kegiatan yang terbilang sukar. Namun sayangnya tidak semua mobil
didesain dengan ground clearance tinggi, dan hal ini tentu saja dapat membuat pengemudi merasa khawatir ketika mobilnya dipacu untuk melibas banjir.
Jika Anda termasuk orang yang kerap berhadapan dengan banjir, ada baiknya untuk mengetahui trik jitu mengendarai mobil di kala banjir ala Rifat Sungkar
yang satu ini. Sebagai seorang pembalap nasional yang sudah banyak
makan asam garam dalam urusan mengemudi, tentu saja Rifat dapat menjadi
rujukan tepat jika berbicara soal cara berkendara yang baik.
Terlebih lagi mengingat segudang
pengalaman yang dimilikinya sebagai pembalap yang kerap berhadapan
dengan lumpur, genangan air, dan beberapa kondisi ekstrim lainnya ketika
membalap, tentu saja Rifat paham betul apa yang harus dilakukan oleh
seorang pengemudi di saat harus mengendarai mobil di jalanan penuh
genangan air.
Berikut ini strategi khusus alias trik jitu mengendarai mobil di kala banjir ala Rifat Sungkar :
1. Lewati Banjir dengan Kecepatan Rendah
Poin pertama sekaligus paling penting di saat mengendarai mobil di jalanan yang tergenang banjir adalah : “jangan ngebut di area banjir“.
Pasalnya mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi di area banjir dapat
menyebabkan banyak masalah seperti kerusakan bemper, air yang menciprat
kaca depan sehingga mengganggu pandangan, kerusakan mesin yang
diakibatkan oleh masuknya air, bahkan bisa mengakibatkan terjadinya
kecelakaan.
Jika Anda tak ingin hal-hal buruk
seperti itu terjadi, pastikan kecepatan mobil berada di titik yang cukup
rendah. Rifat menegaskan, mobil sekarang kebanyakan sudah menggunakan
sistem injeksi. Mobil dengan sistem ini akan mempertahankan putaran
mesinnya (RPM). Jadi cukup lewati area banjir dengan santai hanya dengan
gigi 1, karena bila di gigi 2 dan selebihnya, putaran mesin mobil
justru menjadi lebih rendah.
2. Cegah Air Masuk ke Dalam Intake
Salah satu kebiasaan umum yang kerap
dilakukan pengemudi ketika menembus area banjir adalah menginjak pedal
gas mobilnya dalam-dalam, sambil menekan sebagian dari pedal kopling
atau biasa disebut setengah kopling. Hal itu dilakukan oleh banyak
pengemudi dengan asumsi untuk menjaga agar kenalpot tidak kemasukan air.
Menurut Rifat, kebiasaan ini sangat
salah karena pedal gas yang ditekan tidak terlalu dalam pun tidak akan
menyebabkan air masuk ke knalpot, lantaran adanya udara yang keluar.
Nah, udara yang keluar tersebut terjadi karena ada udara yang masuk
melalui intake alias saringan udara.
Seharusnya, yang diperhatikan oleh
pengemudi adalah posisi intake mobil milik masing-masing. Jika posisinya
berada cukup tinggi, pengemudi tidak perlu menginjak pedal gas mobilnya
dalam-dalam dan cukup santai saja ketika membelah area banjir. Namun
jika posisi intake mobil berada di bawah, maka pengemudi harus lebih
berhati-hati karena semakin dalam pedal gas ditekan maka mobil akan
menarik udara semakin kencang juga. Dan jika udara yang ditarik semakin
kencang, itu artinya kemungkinan masuknya air juga semakin besar.
Sampai disini bisa ditarik kesimpulan
bahwa yang perlu diwaspadai bukanlah air yang masuk ke knalpot,
melainkan air yang masuk ke saringan udara (intake). Dan untuk mencegah kemungkinan buruk terjadi, solusinya adalah dengan kembali pada poin yang pertama yakni : Lewati Banjir dengan Kecepatan Rendah.
3. Perhatikan Kondisi Rem
Salah satu masalah yang kerap timbul
saat melintasi area banjir adalah rem mobil yang terasa blong dan tidak
bisa bekerja secara maksimal. Jangan buru-buru panik karena itu
merupakan kondisi wajar, lantaran disebabkan mekanisme rem yang basah
dan licin sehingga membuatnya jadi kurang ‘menggigit’.
Untuk menyikapi hal tersebut, Rifat
memberi saran agar para pengemudi mobil mengambil perhatian serius untuk
mencoba rem berkali-kali sampai normal kembali ketika keluar dari area
banjir sebelum melanjutkan perjalanan dengan kecepatan normal. Ini
penting terutama untuk mobil dengan mekanisme rem belakang tromol,
karena menurut Rifat, rem tromol perlu waktu lebih lama untuk kembali
normal dibandingkan rem dengan mekanisme disc-brake.
4. Sedia Payung Sebelum Hujan
Pepatah ‘sedia payung sebelum hujan‘
sangat berlaku bagi Anda yang hidup dan beraktivitas di area yang kerap
terjadi banjir. Karena itulah menurut Rifat, pastikan Anda selalu siap
sedia dalam hal perlengkapan yang dapat membantu mengatasi keadaan
darurat yang mungkin saja dapat terjadi kala berkendara di area banjir.
Pun demikian, siap sedia saja tidak akan
gunanya jika pengemudi tidak benar-benar memahami fungsi dari
perlengkapan yang ada. Karena itulah Rifat menganjurkan agar para
pemilik mobil dapat mengetahui dengan jelas apa saja kegunaan dari
perlengkapan-perlengkapan yang ada, sehingga tidak akan berakhir sebagai
barang pajangan saja.
Salah satu barang yang perlu disiapkan
adalah lap, namun perlu dipisah ya antara lap yang digunakan untuk ban
dan mesin dengan lap yang digunakan untuk bodi dan kaca. Selain lap,
Rifat juga mengingatkan agar pengemudi mempersiapkan air wiper yang mengandung sabun atau konsentrat untuk campuran air wiper
yang saat ini banyak dijual di pasaran. Gunanya untuk membersihkan kaca
dengan lebih bersih demi menjaga visibilitas agar tetap maksimal.
Selain persiapan berupa barang, Rifat
menambahkan bahwa persiapan yang paling penting adalah sikap dan
kesiapan mental si pengemudi itu sendiri. Karena kita menggunakan jalan
bersama dengan orang lain, maka perlu agar kita menjaga etika berkendara
dan menjaga keselamatan. Pengemudi juga harus lebih sigap dan hati-hati
karena cengkeraman ban jauh lebih lemah pada lintasan yang basah,
sehingga mobil memerlukan waktu dan jarak yang lebih untuk berhenti atau
bermanuver. Jadi pastikan untuk tetap sabar dan jangan cepat terbakar
emosi ya jika pengemudi lain di depan Anda tampak berjalan dengan sangat
pelan.
Sumber :Blog.otomotif.com