Posted by DKT OTOMOTIF on Tuesday, July 29, 2014
Cambridge, KompasOtomotif - Satu studi yang
dilakukan oleh Zipcar, lembaga "Car Sharing" dari Cambridge, Amerika
Serikat terhadap generasi muda, menghasilkan kesimpulan menarik.
Sebelumnya, studi hanya menitik-beratkan, turunnya animo anak muda
memiliki mobil.
Studi dilakukan dengan menyurvei 1.009 orang
dewasa, berusia 18 tahun ke atas, termasuk 955 pengemudi berlinsensi.
Tujuannya untuk mengetahui tren demografi warga Amerika Serikat saat
ini.
Memilih Ponsel
Zipcar menyimpulkan, 40 persen millennial
atau Gen Y, generasi yang lahir sejak awal 1980 -2000an, lebih memilih
kehilangan mobil ketimbang telepon seluler (ponsel). Mereka juga
menilai, kehilangan akses ke komputer, laptop atau televisi adalah
tragedi.
Hasil studi di
atas kontras dengan16 persen orang berusia 35 tahu ke atas berpendapat,
kehilangan ponselnya lebih sulit diterima. Pasalnya, mereka kehilangan
akses untuk hal-hal lain. Tapi, lebih dari 40 persen berusia 35 tahun ke
atas, mengatakan kehilangan mobil harus dihindari. Hanya seperempat Gen
Y sepakat kalau mobil lebih penting ketimbang ponsel.
Generasi
muda ini juga menyatakan, kedekatan dengan ponsel dan piranti lain
membuat mereka semakin jauh dari keinginan mengemudi. Zipcar terus
melakukan penelitian mengenai tingkah laku anak muda sejak 2010, setelah
meluncurkan program sewa mobil per jam.
Kemahalan Hasil
survei ini juga membuktikan teori beberapa ahli terhadap generasi muda
masa kini yang menghadapi tunggakan biaya pendidikan yang mahal dan
lowongan kerja yang semakin sempit. Alhasil, mereka beranggapan mobil
terlalu mahal untuk dimiliki dan juga belum waktunya!
Total
53 persen Gen Y mengatakan, biaya kepemilikan mobil, termasuk asuransi,
bensin, parkir, dan biaya lainnya sulit dipenuhi. Jumlah ini kontras
dibandingkan dengan 35 persen generasi lebih tua mengatakan hal sama.
Rata-rata harga mobil baru yang dipasarkan di AS pada Desember 2013
lalu berkisar 33.000 dollar AS ( Rp 401,9 juta) dan ini sulit dicapai
anak muda.