Posted by DKT OTOMOTIF on Tuesday, July 7, 2015
Pengertian, fungsi , cara kerja dari VVT/ VVT-i , i-VTEC/VTEC , i-DSI
Pengertian, fungsi , cara kerja dari VVT/ VVT-i , i-VTEC/VTEC , i-DSI
Pada mobil-mobil keluaran baru pada bagian samping atau belakang
terdapat emblem VVT-i, VVT, i-VTEC, i-dsi sebenarnya apakah arti dari
semua huruf-huruf itu? Ya, semua tulisan artinya teknologi yang dianut
pada mobil tertentu. Pada pabrikan TOYOTA memiliki teknologi VVT-i
(Variable Valve Timing inteligent), HONDA juga memiliki
i-VTEC(inteligent Variable Valve Timing and Lift Electronic Control) dan
i-dsi (intelligent Dual and Sequential Ignition), seakan tidak mau
kalah SUZUKI juga memiliki teknologi VVT (Variable Valve Timing).
VVT / VVT-i
Merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Suzuki dan Toyota. Cara
kerja dari kedua teknologi ini adalah dengan memanfaatkan overlap dalam
pembukaan katup masuk. Pada saat putaran mesin masih rendah atau
konstan maka overlap yang terjadi dalam katup masuk tidak begitu besar.
Tetapi saat mesin sedang membutuhkan tenaga besar maka overlap bukaan
katup akan lebih besar. Tujuan terjadinya overlap dalam katup masuk
adalah bertujuan untuk mempercepat masuknya campuran BBM dan udara saat
mesin sedang membutuhkan tenaga dan agar dapat terjadinya EGR (Exhaust
Gas Recirculation) yang mana walaupun campuran BBM sudah terbakar
tetapi ada saat dimana gas hasil pembakaran masih memiliki kadar HC
(molekul Hidrokarbon). Gas hasil pembakaran yang masih memiliki HC yang
tinggi, masih dapat dibakar lagi agar nantinya gas yang keluar dari
knalpot dapat lebih ramah lingkungan. Cara kerja dari overlap ini
adalah berdasarkan tekanan hidrolik oli dalam mesin. Pada mobil Toyota
overlap terjadi saat putaran mesin sudah melewati rpm 2000.
Apa itu VVT-i pada Daihatsu Xenia
Tidak ada salahnya bagi kita sebagai pengguna mengenal sedikit tentang
mesin yang kita gunakan dalam berkendara, dimana sejak peluncuran Xenia
generasi kedua ditahun 2006 sudah mengadopsi teknologi VVT-i. Nah apa
itu VVT-i, mari kita simak bersama yang saya olah dari berbagai sumber
Mesin VVT-i
Mesin berteknologi VVT-i (Variable Valve Timing with intelligence)
adalah mesin berteknologi variable valve timing yang dikembangkan oleh
Toyota. VVT-i menggantikan teknologi VVT Toyota yang sudah mulai
diterapkan tahun 1991. Mesin yang sudah VVT-i diklaim membuat mesin
semakin efisien dan bertenaga, ramah lingkungan serta hemat bahan bakar.
Dasar dari VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan
dan kondisi pengemudian yang membuat konsumsi BBM menjadi lebih efisien
dan menurunka tingkat emisi bahan bakar serendah mungkin. Bagaimana
cara kerjanya? Cara kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung waktu
buka tutup katup (valve timing) yang optimal, ECU (Electronic Control
Unit) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi
throttle (akselerator) dan temperatur air. Agar target valve timing
selalu tercapai, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan
sinyal sebagai respon koreksi. Bahasa sederhananya sistem VVT-i akan
terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan
udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung
demi menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan beban mesin.
Adopsi teknologi VVT-i ke mesin mobil juga memberikan kelebihan minimnya
biaya pemeliharaan yang harus ditanggung. Sebab tune-up seperti setel
klep dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi. Namun demikian,
sebaiknya tetap lakukan service berkala, hindari sembarangan bengkel,
dan gunakan oli mesin dengan grade yang dibutuhkan sesuai dengan manual
yang dikeluarkan pihak pabrikan mobil. Memilih sembarang bengkel untuk
mobil ini menjadi pantangan, pasalnya mesin ini memerlukan komputer
diagnosa khusus yang hanya tersedia dibengkel resminya.
Mungkin lebih mudah bila melihat ilustrasi video berikut yang didapat dari youtube.com
Teknik Mengendarai Xenia dengan teknologi VVT-i
Mengendarai mobil bermesin VVT-i dengan benar dapat menghemat penggunaan
bahan bakar sampai 30% dibanding mesin konvensional. Namun, mengendarai
secara asal menghasilkan pemborosan sampai 20% dibanding mesin
konvensional. Dibanding mesin konvensional, mesin VVT-i menghasilkan
torsi yang besar pada putaran mesin rendah dan tenaga kuda (horsepower)
yang berlimpah padan putaran mesin tinggi. Nah berikut ini adalah tips
mengendarai mesin VVT-i
Pertama, pelajari karakteristik mesin VVT-i. Biasanya timing akan
berubah antara putaran rendah dan putaran cepat pada 3000 rpm. Ini dapat
dirasakan biasanya akselerasi lebih cepat setelah melewati rpm
tersebut.
Kedua, kemudian cek pada putaran mesin berapa kendaraan bisa bergerak
(jalan rata dan datar). Ini adalah rpm terendah dimana VVT-i
menghasilkan 90% torsi , biasanya 2000 rpm.
Ketiga, kemudian anda perlu mengganti kebiasaan berkendara anda. Pindah
gigi sesaat sebelum terjadi perubahan timing, misal di 3000 rpm terjadi
perubahan timing maka, pindah gigi saat 2950 rpm.
Ref:
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_VVT-i
http://www.sonylin.net/car/driving_vvti_engine.php
MESIN VVT-i
VVT-i, atau Variable Valve Timing dengan kecerdasan, merupakan mobil variable valve timing teknologi yang dikembangkan oleh Toyota , yang kinerjanya sama dengan BMW VANOS . The Toyota VVT-i sistem menggantikan VVT Toyota ditawarkan mulai pada 24 Desember 1991 pada katup per silinder 5- 4A-GE mesin. Sistem
VVT adalah tahap 2-hidrolik dikontrol sistem cam phasing. The Toyota
Motor CEO telah dilaporkan telah berkata, "VVT adalah jantung dari
setiap Toyota modern!"
VVT-i, yang
diperkenalkan pada tahun 1996, bervariasi waktu dari asupan katup dengan
menyesuaikan hubungan antara camshaft drive (belt, gunting-gear atau
rantai) dan camshaft intake. Tekanan oli engine diterapkan pada aktuator untuk menyesuaikan posisi camshaft. Penyesuaian
dalam waktu tumpang tindih antara penutupan katup buang dan intake
valve hasil pembukaan efisiensi mesin lebih baik. Varian dari sistem,
termasuk VVTL-i, Dual VVT-i, VVT-IE, dan Valvematic, telah diikuti.
1. VVTL-i
VVTL-i (Variable Valve Timing dan Lift sistem cerdas) adalah versi yang disempurnakan dari VVT-i yang dapat mengubah angkat katup (dan durasi)serta valve timing. Dalam kasus katup 16 2ZZ-GE , kepala mesin menyerupai khas DOHC desain,
menampilkan Cams terpisah untuk intake dan exhaust dan menampilkan dua
intake dan exhaust katup dua (empat total) per silinder. Tidak seperti
desain konvensional, camshaft masing-masing memiliki dua lobus per
silinder, yang dioptimalkan untuk operasi rpm lebih rendah dan satu
dioptimalkan untuk operasi rpm tinggi, dengan mengangkat lebih tinggi
dan durasi yang lebih lama. Setiap pasangan katup dikendalikan oleh satu
rocker arm, yang dioperasikan oleh camshaft. Setiap rocker arm memiliki
pengikut sandal dipasang ke lengan rocker dengan pegas, yang
memungkinkan pengikut sandal untuk secara bebas bergerak naik dan turun
dengan lobus tinggi tanpa mempengaruhi rocker arm. Ketika
mesin beroperasi dibawah 6000-7000 rpm (tergantung pada tahun, mobil,
dan ECU terpasang), lobus bawah sudah mengoperasikan rocker arm dan
dengan demikian katup, dan sandal-pengikut yang freewheeling sebelah
rocker arm.Ketika mesin beroperasi di atas titik keterlibatan lift, ECU mengaktifkan
saklar tekanan minyak yang mendorong pin geser di bawah pengikut sandal
pada setiap rocker arm. Para rocker arm sekarang terkunci dalam gerakan
sandal-pengikut dan dengan demikian mengikuti pergerakan cam rpm tinggi
lobus, dan akan beroperasi dengan profil cam rpm tinggi sampai pin
dilepas oleh ECU. Sistem angkat sama seperti prinsip Honda VTEC operasi.
Sistem ini pertama kali digunakan pada tahun 2000 Toyota Celica dengan 2ZZ-GE . Toyota kini menghentikan produksi VVTL-i nya mesin untuk pasar kebanyakan, karena mesin tidak memenuhi Euro IV spesifikasi emisi. Akibatnya, mesin ini telah dihentikan pada beberapa model Toyota, termasuk yang dari Corolla T-Sport (Eropa), CorollaSportivo (Australia), Celica , Corolla XRS , Toyota Matrix XRS, dan Pontiac Vibe GT, yang semuanya telah yang 2ZZ-GE mesin dipasang. The Lotus Elise terus menawarkan -GE 2ZZ dan 1ZZ-FE mesin, sedangkan Exige menawarkan mesin dengan supercharger.
2. Dual VVT-i
Sistem Dual VVT-i menyesuaikan waktu pada kedua intake dan exhaust camshaft. Ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1998 pada Altezza RS200 yang 3S-GE mesin.
Dual VVT-i juga ditemukan di generasi baru mesin Toyota V6, 3.5-liter yang
2gr-FE pertama muncul pada
2.005 Avalon . Mesin ini sekarang dapat ditemukan di berbagai Toyota dan Lexus model. Dengan menyesuaikan valve timing, mesin mulai dan berhenti terjadi hampir Tanpa disadari di kompresi minimal. Pemanasan cepat dari catalytic converter terhadap cahaya-off suhunya mungkin, sehingga mengurangi emisi hidrokarbon jauh.
3. VVT-IE
VVT-IE (Variable Valve Timing - intelligent oleh motor
listrik) adalah versi Dual VVT-i yang menggunakan aktuator elektrik
dioperasikan untuk menyesuaikan dan mempertahankan asupan camshaft timing. [2] Waktu camshaft masih dikendalikan menggunakan aktuator hidrolik. Ini bentuk teknologi variable valve timing awalnya dikembangkan untuk Lexus kendaraan. Sistem ini pertama kali diperkenalkan pada 2007MY Lexus LS 460sebagai 1UR mesin.
Motor listrik di aktuator berputar bersama-sama dengan camshaft intake sebagai berjalan mesin. Untuk menjaga timing camshaft, motor aktuator akan beroperasi pada kecepatan yang sama seperti camshaft. Untuk memajukan timing camshaft, motor aktuator akan berputar sedikit lebih cepat daripada kecepatan camshaft. Untuk menghambat camshaft timing, motor aktuator akan berputar sedikit lebih lambat dari kecepatan camshaft. Perbedaan
kecepatan antara motor dan aktuator timing camshaft digunakan untuk
mengoperasikan mekanisme yang bervariasi waktu camshaft. Manfaat dari aktuasi listrik adalah respon ditingkatkan dan akurasi pada kecepatan mesin rendah dan pada suhu yang lebih rendah. serta rentang total lebih besar dari penyesuaian. Kombinasi
faktor-faktor ini memungkinkan kontrol yang lebih tepat, sehingga
perbaikan dari kedua ekonomi bahan bakar, output mesin dan kinerja
emisi.
4. Valvematic
Sistem Valvematic menawarkan penyesuaian terus menerus untuk
mengangkat volume dan waktu, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar
dengan mengontrol campuran bahan bakar / udara menggunakan control valve
bukan kontrol throttle plate konvensional. [3] Teknologi ini membuat penampilan pertama pada tahun 2007 di Nuh [4] dan kemudian pada awal 2009-dalam keluarga mesin ZR digunakan pada Avensis . Sistem ini lebih sederhana dalam desain dibandingkan dengan Valvetronic dan VVEL , memungkinkan kepala silinder untuk tetap pada ketinggian yang sama.
konsep teknologi
Tinjauan dasar VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi pengemudian yang membuat konsumsi BBM menjadi lebih efisien dan menurunka tingkat emisibahan bakar serendah mungkin.
Itulah sebabnya kendaraan bermesin teknologi VVT-i sanggup menghasilkan
tenaga yang besar sekalipun kapasitas cc slinder mesin kecil.
Mekanisme :
Cara kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung waktu buka tutup katup (valve timing) yang optimal, ECU (Electronic
Control Unit) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk,
posisi throttle (akselerator) dan temperatur air. Agar target valve
timing selalu tercapai, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai respon koreksi.
Mudahnya sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve timing atau jalur
keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas
dan beban yang ditanggung demi menghasilkan torsi optimal di setiap
putaran dan beban mesin.
pemeliharaan
Adopsi teknologi VVT-i ke mesin mobil juga memberikan kelebihan minimnya
biaya pemeliharaan yang harus ditanggung. Sebab tune-up seperti setel
klep dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi.
Namun demikian, sebaiknya tetap lakukan service berkala, hindari sembarangan bengkel, dan gunakan
oli mesin
dengan grade yang dibutuhkan sesuai dengan manual yang dikeluarkan
pihak pabrikan mobil. Memilih sembarang bengkel untuk mobil ini menjadi
pantangan, pasalnya mesin ini memerlukan komputer diagnosa khusus yang
hanya tersedia dibengkel resminya. Suatu hal yang masih sulit untuk
dilakukan pemilik mobil mayoritas di Indonesia yang umumnya mengutamakan
mobil yang serbaguna, handal, terjangkau dan tidak sulit perawatan dan
bengkel saat darurat.
sumber : http://teknologiotomotifterbaru.blogspot.com/2012/11/mesin-vvt-i.html
i-Vtec/V-tec
Merupakan teknologi hasil perkembangan pabrikan Honda. Apabila VVT-i
dan VVT memiliki nama teknis yaitu Cam Phassing, V-tec ini memiliki nama
teknis yaitu Cam Changing. Dari nama teknisnya saja sudah berbeda,
maka tidak heran jika cara kerjanya pun juga berbeda. V-tec ini juga
bekerja berdasarkan putaran mesin. Tetapi pada V-tec ini saat putaran
mesin sedang dalam putaran rendah, maka katup yang digunakan juga katup
yang memiliki cam lobe (besar tonjolan, untuk membuka katup) yang
kecil. Hingga saat putaran mesin menjadi tinggi, maka secara hidrolis
katup yang memiliki cam lobe kecil akan di geser dan digantikan dengan
katup yang memiliki Cam Lobe yang lebih besar. Sehingga Waktu untuk
katup membuka lebih lama, alhasil udara dan BBM yang masuk ke dalam
mesin juga menjadi lebih banyak. Sehingga tenaga yang dibutuhkan dapat
terakomodir.
i-dsi
i-dsi juga merupakan teknologi hasil perkembangan HONDA. Berbeda dengan
V-tec dan VVT-i, i-dsi ini tidak “bermain” dengan katup. Melainkan
“bermain” dengan sistem pengapian. Apabila pada biasanya setiap
silinder hanya dilayani dengan satu buah busi untuk membakar campuran
BBM yang ada. Maka pada teknologi ini setiap silinder diakomodir dengan
dua buah busi. Sehingga pada mesin 4 silinder, jumlah busi ada 8buah.
Tetapi menurut dosen saya, teknologi i-dsi ini 4 busi pertama memang
bekerja layaknya busi-busi pada mobil yang lain. Tetapi 4busi lainnya
di letakkan pada sistem exhaust, sehingga saat piston melakukan langkah
buang. 4 busi yang kedua ini akan menyala dengan tujuan agar gas buang
ke knalpot dapat semakin ramah lingkungan.