Posted by DKT OTOMOTIF on Sunday, February 8, 2015
Electronic Fuel Injection
Berbagai
macam cara dan usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar gas buang
beracun yang dihasilkan oleh mesin-mesin kendaraan bermotor seperti
penggunaan BBM bebas timbal, penggunaan katalis pada saluran gas buang,
dll. Sebagaimana mesin 2 langkah yang harus digantikan oleh mesin 4
langkah, sistem karburasi manual akhirnya juga akan digantikan oleh
sistem karburasi digital. Sistem injeksi bahan bakar elektronik
(karburasi digital) sudah mulai diterapkan pada mesin sepeda motor,
perlahan tapi pasti akan menggantikan sistem yang sudah lama bertahan
yaitu karburator (karburasi manual).
Karena mesin sepedamotor merupakan kombinasi reaksi kimia dan fisika
untuk menghasilkan tenaga, maka kita kembali ke teori dasar kimia bahwa
reaksi pembakaran BBM dengan O2 yang sempurna adalah:
14,7:1 = 14,7 bagian O2 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM
Teori perbandingan berdasarkan berat jenis unsur, pada prakteknya perbandingan diatas (AFR – Air Fuel Ratio) diubah untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar atau konsumsi BBM yang ekonomis.
Karburator juga mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai kondisi
perbandingan sesuai teori kimia diatas namun dilakukan secara manual.
Karburator cenderung diatur untuk kondisi rata-rata dimana sepedamotor
digunakan sehingga hasilnya cenderung kearah campuran BBM yang lebih
banyak dari kebutuhan mesin sesungguhnya.
Untuk EFI karena diatur secara digital maka setiap ada perubahan kondisi
penggunaan sepedamotor ECU akan mengatur supaya kondisi AFR ideal tetap
dapat dicapai.
Contohnya: Pada sistem Karburator ada perbedaan tenaga jika sepedamotor
digunakan siang hari dibandingkan malam hari, hal ini karena kepadatan
oksigen pada volume yang sama berbeda, singkatnya jumlah O2 berubah
pasokkan BBM tetap (ukuran jet tidak berubah).
Hal ini tidak terjadi pada sistem EFI karena adanya sensor suhu udara
(Inlet Air Temperature) maka saat kondisi kepadatan O2 berubah, pasokkan
BBM pun disesuaikan (waktu buka injector ditambah atau dikurangi). Jadi
sepedamotor yang menggunakan EFI digunakan siang atau malam tetap
optimum alias tenaga tetap sama.
Komponen-komponen dasar EFI
Setiap jenis atau model sepedamotor mempunyai desain masing-masing namun secara garis besar terdapat komponen-komponen berikut.
- ECU – Electrical Control Unit
Pusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukkan/input
dari sensor-sensor mengolahnya kemudian memberi keluaran/output untuk
saat dan jumlah injeksi, saat pengapian.
- Fuel Pump
Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan.
- Pressure Regulator
Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).
- Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan BBM lebih banyak.
- Inlet Air Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara dingin O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
- Inlet Air Pressure Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke mesin,
udara bertekanan (pada tipe sepedamotor ini hulu saluran masuk ada
diantara dua lampu depan) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
- Atmospheric Pressure Sensor memberi masukan ke ECU kondisi tekanan
udara lingkungan sekitar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2
lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
- Crankshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran tinggi membutuhkan buka INJECTOR yang lebih cepat.
- Camshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang membutuhkan buka INJECTOR.
- Throttle Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara, bukaan besar membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama.
- Fuel Injector / Injector
Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan BBM
ke dalam mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU.
- Speed Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor, memainkan gas di
lampu merah dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR berbeda.
- Vehicle-down Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi sepedamotor, jika motor terjatuh dengan
kondisi mesin hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL PUMP,
IGNITION, INJECTOR, untuk keamanan dan keselamatan.
Perbedaan utama Karburator dibandingkan EFI adalah:
Karburator
- - BBM dihisap oleh mesin
- - Pengapian Terpisah
EFI
- BBMdiinjeksikan/disemprotkan ke dalam mesin
- Sistem Pengapian menyatu