Posted by DKT OTOMOTIF on Tuesday, July 29, 2014
Boston, KompasOtomotif - Anda mungkin bingung ketika
membaca judul artikel ini. Pasalnya, warna mobil yang mencolok biasanya
dihindari konsumen ketika mau beli mobil baru. Tapi, fakta berkata lain,
membuktikan kalau mobil dengan warna-warna mencolok justru lebih
menguntungkan ketika berstatus "bekas".
Memang harga jual kendaraan itu sangat berkaitan dengan hukum dasar ekonomi, pasokan dan permintaan. Tapi dalam kasus ini,
dealer
dan pembeli mobil baru biasanya memilih mobil yang laris dipasaran,
salah satunya memilih warna-warna konvensional, seperti hitam, silver,
atau putih.
Faktanya, kuning, warna yang biasa "dibully" dengan
sebutan lemon atau taksi, di AS justru bisa menaikkan harga jual lebih
baik ketimbang kelir konvensional. Setidaknya, ini yang disimpulkan
situs jual beli mobil bekas
iSeeCars.com dari Boston, AS. Situs
ini mengaku melakukan riset mendalam terhadap 20 juta unit mobil bekas
yang dipasarkan di lamannya sejak 1981 hingga 2010.
"Warna
populer seperti hitam dan silver memang mendapat perhatian lebih besar
dan biasanya terjual lebih cepat. Tapi, analisis kami mengindikasikan
kalau nilainya tidak sebagus mobil dengan warna, misalnya, kuning,"
jelas Phong Ly,bos sekaligus pendiri
iSeeCars.com.
Lantas
apa yang membuat mobil-mobil bekas dengan kelir mencolok ini lebih
berharga ketimbang warna konvensional? "Kelangkaan menjadi faktor
pembedanya, hanya 1,1 persen dari seluruh mobil yang dijual berwarna
kuning atau oranye, pasokan yang kecil membuat mobil-mobil ini jadi naik
harganya," beber Phong.
Dari perhitungan rata-rata lima tahun,
mobkas berkelir kuning harganya bisa lebih mahal 1.500 dollar AS
ketimbang model serupa berbalut hitam. Warna lain, seperti oranye atau
hijau juga bisa mendongkrak harga purna jual. Di sisi lain, pemasok cat
PPG Industries mengatakan, warna paling poluler untuk mobil baru, adalah
putih (21 persen), hitam (19 persen), abu-abu (17 persen), dan silver
(15 persen).